Selangkah Lagi, Modifikator Bakal Memiliki Standar Kerja Nasional

0
- Advertisement -

SKKNI Siap Diimplementasikan Secara Nasional

Industri modifikasi di Indonesia merupakan pasar potensial yang memiliki prospek menjanjikan. Tidak hanya berbicara tentang  jejaring ekspor, kendaraan modifikasi hingga parts aftermarket yang mulai diminati. Nantinya, standar kompetensi nasional tersebut memuat rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan dalam ranah modifikasi

Dalam sesi webinar National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)  Poin pembahasan mulai difokuskan pada tahap sertifikasi kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) . Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Road To Indonesia Modification Expo 2020 yang dihelat 10 Oktober mendatang. Diikuti oleh sekira 100 lebih partisipan yang didominasi oleh pegiat modifikasi dan member komunitas yang tergabung dalam Indonesia Community.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP)  Kemenperin RI, Putu Juli Ardika menjelaskan, selain memiliki standar modifikasi secara Nasional, juga dapat bekerjasama membangun kultur positif sebagai salah satu  epicentrum modifikasi dunia.  Adapun SKKNI amat berpengaruh terhadap penembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

“ Isu utama dibentuknya SKKNI berawal dari belum adanya sertifikasi modifikator. Apalagi berkenaan dengan amanat  PP No. 55 Tahun 2012. Kendaraan bermotor hasil modifikasi diharuskan kendaraan yang mengalami ubahan harus memilik legalitas  seperti STNK dan BPKB,” jelas Putu saat membuka sesi webinar.

Dalam membentuk SDM yang kompeten diantaranya  aspek Pengembangan SDM, peningkatan teknologi, pengembangan pasar,dan perbaikan tata kelola. Potensi tersebut tentunya disambut baik oleh pemerintah dengan SKKNI dapat mendorong industri modifikasi lebih kompetitif.

“Semua sektor modifikasi akan menjadi fokus RSKKNI mulai dari eksterior, kelistrikan, sampai konversi mesin. Jika kita sudah memiliki RSKKNI, bukan tidak mungkin Indonesia jadi salah satu negara dengan karya modifikasi yang sudah diakui . Tak hanya memiliki pasar yang besar, namun skill modifikator mumpuni serta mendapat dukungan dari pemerintah, “ungkap Putu.

Adapun lingkup dan kriteria industri modifikasi mencakup pelaku usaha, pengujian registrasi kendaraan hasli modifikasi dan pengembangan SDM. Sejumlah poin tersebut bermura pada tujuan utama SKKNI menjadi payung hukum untuk menaungi para pelaku modifikasi dalam meningkatkan penampilan, fungsi dan performa kendaraan sesuai keinginan konsumen.

Pemerintah menilai, modifikasi kendaraan bermotor sebagai wadah kreativitas pecinta otomotif yang perlu didukung. Karena itu, penyusunan SKKNI saat ini sudah memasuki tahap verifikasi sebelum disahkan menjadi dokumen negara. Sebagai paduan pelatihan modifikator nantinya. Beberapa lembaga negara terlibat agar dokumen RSKKNI legal dan memuat legitimasi yang kuat.

Jika SKKNI sudah berlaku nantinya tiap modifikator atau bengkel spesialis dapat mengikuti proses sertifikasi pendidikan. Pembinaan dilakukan dalam waktu tertentu sesuai keterampilan yang ingin dikuasai di beberapa tempat. Para asesor akan didatangkan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melakukan assesment yang dapat menentukan peserta sudah lulus dan membawa sertifikasi SKKNI modifikasi.

“SKNNI merupakan standar acuan para modifikator, tentunya untuk membangkitkan industri modifikasi dan aftermarket lokal. Dapat mencetak SDM terampil di industri modifikasi otomotif. Selain itu, menciptakan produk aftermarket berkualitas agar dapat bersaing di kancah mancanegara, ujar Founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) Andre Mulyadi.

Berkaca pada kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, Andre menuturkan, merupakan langkah adaptasi bagi industri modifikasi agar tetap menjaga nadi perekonomian para produsen barang aftermarket dan modifikator. Untuk menyiasati kondisi saat ini, gelaran Indonesia Modification Expo (IMX 2020) tetap digelar secara virtual yang bisa disaksikan hanya dengan sekali klik.

“ Gelaran IMX tetap berlangsung dengan misi yang sama, membangun ranah modifikasi otomotif Tanah Air juga merupakan platform edukasi kepada masyarakat secara massif. Terlebih jadi salah satu poin dalam strategi pengembangan pasar,”lanjutnya.

Buktinya, baru-baru ini, Andre menyebut, produk aftermarket lokal mampu memproduksi barang aftermarket berkualitas. Velg aftermarket DNZ Wheels karya Youtuber Garasi Drift diproduksi memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan JWL (Japan Light Alloy Wheel) atau standar velg pada sejumlah mobil berpenumpang di Jepang. Velg yang diproduksi oleh pabrik Pako Group ternyata sudah banyak mengerjakan komponen roda kendaraan untuk pasar mancanegara.

Influencer otomotif sekaligus founder Karma Body Kit, Kiki Anugraha, memaparkan, produk aftermarket karya anak bangsa bahkan sudah diakui di mancanegara. Akan tetapi ironisnya, di Indonesia sendiri bahkan tidak mengenal produk tersebut.

“Sama seperti produk Karma Body Kit yang diakui oleh pasar AS, dari hasil penjualan sejak dua tahun terakhir, sebanyak 80% konsumern berasal dari luar negeri. sedangkan konsumen lokal hanya mencapai 20%,”papar Kiki.

Punggawa Dice Sticker, Ricky Harso mengungkapkan, pasar modifikasi saat ini sangat potensial. Khususnya barang aftermarket yang bisa diaplikasikan secara plug and play. Maka, untuk memodifikasi kendaraan yang digunakan untuk bermobilitas harian merupakan kreativitas seseorang dalam mengkostumisasi mobil. Perancangan SKKNI nantinya dapat juga menjadi parameter modifikasi yang dapat memenuhi aspek keamanan dan keselamatan.

Jacki dari pengepul mobil membeberkan alasan modifikasi dirinya hingga bisa meluncurkan ubahan signifikan tanpa mematok banderol harga yang tinggi . Berkenaan dengan langkah eksplorasi setiap mobil modifikasi. Menurutnya, SKKNI amatlah penting untuk dapat memberikan kualitas modifikasi yang  mengedapankan sisi fungsional dibanding hanya memasang aksesoris semata.

“ Balik lagi ke point of view yang ingin ditonjolkan, tampilan seperti apa yang diinginkan, parts, hingga gaya modifikasi tertentu. Dari situ kita bisa mulai berbicara budget dan pemilihan aksesoris yang hendak dipasang,”tandasnya.

Modifikator  yang kerap memberi kejutan dengan tampilan mobil modifikasi bergaya proper car di unit AE 86 atau Honda S2000 ini menyebut, pertama kali melihat bagian sasis kendaraan. Setelahnya, baru bagian lain seperti bodi, interior hingga mesin.

- Advertisement -