Transaksi Tol Nirsentuh Mulai Digarap 2022, Simak Simulasi Pembayarannya

0
Foto: CNBC Indonesia
- Advertisement -

NMAA News – Terpilihnya Roatex Ltd selaku perusahaan pemenang tender untuk penerapan sistem transaksi tol non tunai nirsentuh berbasis Multilane Free Flow (MLFF), ditargetkan dapat mempermudah pembayaran akses jalan tol di Indonesia.

Perusahaan asal Hongaria tersebut akan berencana memasang komponen MLFF mulai 2022.

Disitat dari berbagai sumber, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit menjelaskan ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan masyarakat saat MLFF diterapkan.

“Solusi ini telah sukses diterapkan di Hongaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs). Pengalaman di Hongaria, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan, juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat,” kata Danang.

Ketika sudah diimplementasikan, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu melalui aplikasi gawai, Onboard Unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan.

Foto: CNBC Indonesia

MLFF itu terbagi lagi menjadi 3 jenis teknologi di antaranya Radio Frequency Identification (RFID), DSRC (dedicated short-range communication), dan Global Navigation Satellite System (GNSS). Adapun jenis teknologi yang akan diterapkan Roatex adalah berbasis GNSS.

GNSS inilah yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan mesin pembaca uang elektronik. GNSS merupakan sistem pembayaran yang menggunakan alat yang dipasang di mobil dan dibaca lewat satelit.

Nantinya saat mengapliksikan GNSS tak perlu memasang infrastruktur, seperti gerbang tol. Karena, dilengkapi dengan alat yang dipasang di mobil (OBU – dalam bentuk aplikasi smartphone) yang menerima sinyal GNSS dari satelit secara berkala untuk jadi bahan perhitungan posisinya dan disimpan sebagai CDR (Charges Data Record).

Data ini kemudian akan dikirimkan ke perangkat TSP (Toll Service Provider) melalui jaringan wireless (GPRS, umts, dsb) untuk memverifikasi jalur tol yang digunakan dan menghitung tarif yang akan dibebankan ke pengguna.

Dalam kerja sama penerapan MLFF itu, Roatex memegang konsesi atas proyek tersebut selama 10 tahun. Tahun pertama adalah pelaksanaan konstruksi. Targetnya, penerapan sistem MLFF ini bisa dimulai pada tahun 2022 di sebagian besar ruas jalan tol, terutama Pulau Jawa dan Bali.

Khusus untuk tol di Jabodetabek akan diprioritaskan untuk mendapat program tersebut. Berdasarkan data Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR terdapat 40 tol yang terlebih dahulu mendapat infrastruktur MLFF.

- Advertisement -