Mengulas Cara Kerja Run Flat Tires, Bisa Tetap Berjalan Meski Ban Kempis

0
- Advertisement -

NMAA News – Teknologi ban saat ini memungkinkan untuk dapat digunakan di segala medan serta memiliki ketahanan material yang baik.

Menariknya, justru tidak mesti membawa ban cadangan saat sedang berkendara jarak jauh. Karena cukup menggunakan ban jenis Run Flat Tires (RFT).

Bukan berarti ban mobil kebal terhadap paku atau ranjau di jalan. Tapi cara kerja ban Run Flat Tires merupakan teknologi yang membuat ban mobil yang kempis masih bisa dijalankan dengan aman pada kecepatan dan jarak tempuh tertentu saat terjadi kendala.

Sebab, Run Flat Tires umumnya bisa tetap dipakai dalam keadaan tekanan angin nol sampai dengan sejauh 80-150 kilometer dengan kecepatan maksimum 80 km/jam.

Foto:Imgur

Kemampuan menempuh jarak cukup jauh dalam kondisi kempis ini, Run Flat Tires memudahkan pengemudi melanjutkan perjalanan ke bengkel terdekat untuk melakukan reparasi.

Run Flat Tires diproduksi secara masal pertama kali oleh Bridgestone di 1987. Selain Bridgestone, pabrikan lain yang membuat ban dengan teknologi serupa adalah Michelin melalui produk PAX System dan Goodyear EMT (Extended Mobility Tire).

Pada RFT produksi Bridgestone, terdapat tambahan karet penguat tebal pada dinding ban bagian dalam.

Lapisan penguat inilah yang menahan ban tidak melipat saat kempis, sehingga mobil tetap dapat dikemudikan.

Foto: Pixabay

Dinding ban yang keras ini yang membuat ban dan pelek masih tetap menyatu saat menikung.

Bandingkan dengan dinding ban konvensional yang sangat berisiko robek di tikungan jika tekanannya sangat kurang.

Konstruksi berbeda diterapkan Michelin pada PAX System.

Pada ban ini terdapat semacam penopang karet yang menempel pada bagian tengah pelek, sehingga saat ban kempis karet ini akan menahan agar ban tidak melipat.

Selain itu di bagian luar pelek pun terdapat penahan agar ban tidak terlepas dari pelek.

- Advertisement -