Begini Cara Periksa Busi Agar Pengapian Mesin Optimal

0
- Advertisement -

NMAA News – Sudah jadi kebiasaan dalam setiap prosedur tune-up, busi diganti baru untuk menghasilkan performa ideal. Soalnya busi masih dalam kondisi fit, sehingga percikan busi di ruang bakar bisa terpancar maksimal dan berpengaruh terhadap pembakaran.

Tapi, langkah tune-up bisa jadi sia-sia, lantaran pemilik mobil maupun tuner kerap mengabaikan prosedur pengecekan busi. Terlebih lagi, busi baru tidak menjamin siap pakai.

Karena busi yang masih baru tak semuanya menjamin percikan api besar. Acapkali, karena memenuhi kuantitas produksi di pabrik, ada saja busi yang tidak lolos kontrol kualitas namu tetap dijual. Karena itu, ketika membeli busi silakan bawa multitester.

Setiap busi dites sebelum meninggalkan toko. Caranya tinggal menempelkan kutub negatif dan positif multitester ke setiap ujung busi.

Bila jarum bergerak ke tengah, menandakan busi dalam keadaan siap pakai. Tetapi jangan lupa untuk menyetel multitester ke ohm (x10) yang lazim dipakai untuk membaca hambatan (resistance). Sebaliknya bila jarum tak bergerak sama sekali, mengindikasikan busi sudah kalah sebelum berperang.

Multitester bukan barang mahal lagi karena sebenarnya bisa dimiliki seorang awam sekalipun. Beli saja dalam ukuran mini dengan banderol harga sekitar Rp 75 sampai Rp 100 ribuan. Sampai di rumah, jangan langsung pasang busi.

Ada prosedur kedua, yang harus dijalankan, yakni mengecek setiap celah busi untuk memastikan semua busi dalam kondisi sama. Lazimnya celah antara 0,75-0,9 mm tergantung jenis mobil.

Untuk melakukan prosedur ini gunakan perangkat feeler yang bisa diperoleh seharga Rp 25 ribu, untuk memeriksa celah busi yang direkomendasikan. Kondisi ideal, yakni ketika lidah feeler (semisal lidah 0,8 mm) terasa agak seret (tidak longgar) saat digeser di antara katode dan anode busi. Lakukan hal sama untuk semua busi. Sesudahnya, silakan tancapkan ke mesin.

- Advertisement -