NMAA News – Perkumpulan para pembalap liar Mid Night Club yang seringkali balapan di rute jalan Wangan, Jepang sukses mempengaruhi car scene di sejumlah negara. Aksi balapan ilegal di jalur tanpa hambatan ini mewajibkan para anggota tetap bersifat anonim.
Sebab, tiap pembalap dilarang membahas Mid Night Club di luar kegiatan rutinnya. Bahkan, tidak diperkenankan membahas latar belakang masing-masing anggota satu sama lain.
Sehingga, semua pembalap tetap memfokuskan diri pada mobil, dan kemampuan berkendara profesional. Dari puluhan mobil di perkumpulan tersebut, ada salah satu model yang sampai sekarang masih terus diperbincangkan. Mobil ini diangkat ke serial animasi dan live action berjudul Wangan Midnight.
Yup, sebuah Porsche 911 generasi pertama dengan kode bodi 930 yang diproduksi di Jerman dalam rentang 1975 sampai 1989. Usut punya usut, mobil tersebut dinamai ‘Yoshida Specials’ 930 Turbo atau kerap disebut ‘Black Bird’.

Padahal, dalam penelusuran digital fakta tentang mobil ini terungkap. Justru berwarna burgundy atau kombinasi merah dan ungu. Yang jelas, Porsche 930 ‘Black Bird’ Turbo yang muncul di film live action Wangan Midnight kini dimiliki oleh salah seorang car enthusiast Jepang bernama Sugano.
Kepada laman web majalah Option, Sugano membeberkan sejumlah modifikasi Porsche 930 dengan konsep mirip seperti sang legenda Black Bird. Diketahui, Sugano-san membeli satu bongkah mesin yang digunakan dalam Black Bird dalam live action Wangan Midnight garapan. Entah bagaimana cara membelinya.
Dapur pacu 6 silinder berkapasitas 3,0 liter plus turbo bawaan Porsche 930 sudah mengalami beberapa kali upgrade. Terakhir, Sugano-san menyebut kalau kubikasi mesin kini mencapai 3.400 cc setelah mengaplikasikan upgrade kit dari perusahaan manufaktur modifikasi asal Jerman, RUF.
Bagian turbo ikut diganti menggunakan BorgWarner S300SXE dilengkapi wastegate dan manifold turbo. Spesifikasi mesin liarnya ini diklaim dapat memproduksi tenaga sampai 600 PS dengan dukungan tuning mesin yang dituntaskan ECU merek MoTec.
Untuk mengawal peningkatan tenaga, sektor kaki-kaki sudah ditopang suspensi special torsion bar yang bisa diatur jarak tinggi-rendahnya. Kemudian, dipasang peredam Bilstein dan per suspensi Hypaco.

Semua sumbu roda sudah dipasangi pelek SSR RWB R18+(9.5-11.5) berbalut ban Kumho V700 ukuran 305/30 R18. Agar dapat menjinakan tenaga lebih optimal, dibalik roda sudah terpasang rotor disc merek Dixel dilengkapi kaliper monoblock Alumunium Brembo menggantikan peranti rem standar.
Tampilan atraktif mirip seperti Porsche 930 Black Bird mudah dikenali pada bagian bodi berkelir hitam.
Kemampuan aerodinamika mobil disempurnakan oleh hadirnya model bumper besar di bagian, kap mesin berbahan karbon buatan Auto Garage dan spoiler bermodel GT Wing di sektor buritan.

Ada beberapa pengurangan bobot yang dijabani Porsche 930. Diprediksi sekarang bobotnya mencapai 1.150 kilogram!
Misalnya mengganti bagian atapnya dengan material karbon, kaca belakang terbuat dari akrilik, sampai mencopot sistem AC dan panel kabin lain.

Tema street racing juga bisa dirasakan di ruang kabin. Saat membuka pintu, pandangan langsung tertuju pada dua buah jok full bucket Bride ‘Edilube’. Selebihnya, terdapat ubahan Autometer di panel instrumen, setir, shift knob dan rollcage.
Porsche 930 milik Sugano-san juga teruji di beragam kompetisi balap. Salah satunya, balap ketahanan Idlers kelas Porsche dengan meraih titel juara pada 2013, 2016 dan 2017.