Acura NSX Bosan Minum Bensin, Telan Jantung Tesla Ditenagai Baterai Nissan Leaf

0
Foto: Carscoops
- Advertisement -

NMAA News – Honda NSX telah menjadi legenda Honda yang bertugas menantang eksistensi deretan sportcar Eropa. Pada 1990-an pengembangan NSX bahkan disiapkan khusus sebagai lini mobil performa tinggi.

Karakter bawaan seperti layout mesin mid-engine, sasis dan penggerak roda belakang menjadi wujud kecanggihan pabrikan asal Jepang tersebut menjajal pasar Eropa.

Seiring perjalanan panjangnya, pada akhirnya salah satu unit saudara kembar dari pabrik Honda Takanezawa, Acura NSX milik car enthusiast Amerika Serikat (AS), Geoff Budd harus tunduk mengikuti perkembangan zaman.

Foto: Carscoops

Dikutip dari Carscoops, supercar ‘pertama’ Honda ini justru menanggalkan mesin tangguhnya dan memulai hidup baru menjadi mobil listrik. Meski banyak pemilik Honda atau Acura NSX ingin tetap mempertahankan keaslian unitnya, cara berbeda membawa NSX di masa sekarang.

Nyaris tidak ada beda, antara NSX dengan maniker Acura maupun Honda. Paling menonjol hanya terletak pada emblem, tuning ECU, dan layout setir kiri Acura NSX.

Geoff Budd meyakini, Acura NSX miliknya jadi mobil Full EV pertama di dunia. Sebelum memasuki versi sekarang, mesin V6 asli mulanya diganti menjadi Honda K-Series.

Foto: Carscoops

Racikan tersebut rupanya belum memuaskan keinginan Geoff menghadirkan sensasi fun to drive era modern.

Hingga dia pun melirik motor penggerak listrik dari Tesla Model S keluaran 2014 dan menyiapkan berbagai part penunjang supaya dapat terpasang sempurna di ruang mesin.

Tenaga senyap motor penggerak Tesla didukung hadirnya baterai copotan Nissan Leaf, untuk menghasilkan jarak tempuh lebih jauh.

Foto: Carscoops

Meski belum mencoba dyno test, kombinasi tenaga motor listrik diklaim sanggup menghasilkan tenaga lebih dari power output Acura NSX mencapai 270 hp pada mesin V6 3.0 L.

Manfaat lagi dari opsi konversi juga didapat setelah berhasil memangkas bobot 100 kilogram.

Tetapi, Geoff mengakui jika project kali ini masih terus melakukan optimalisasi bobot, terutama menghasilkan distribusi bobot 50:50 yang berpengaruh pada kemampuan handling.

- Advertisement -