Beralih ke PHEV, Lamborghini Setop Produksi Mobil Bermesin Konvensional

0
Foto: Lamborghini
- Advertisement -

NMAA News – Sejumlah pabrikan mobil saat ini tengah menempuh peralihan dari mesin bakar (Internal Combustion Engine) atau ICE ke mesin Hybrid sebagai opsi jantung mekanis terbaru. Banyak diantara pabrikan belum sepenuhnya ‘menyetrum’ line up kendaraan mereka ke versi listrik murni (EV).

Ada beberapa faktor menyebut, selain belum banyak ketersediaan stasiun pengisian di sejumlah negara. Peralihan drastis ini akan memunculkan problem lain, seperti pengenalan produk PHEV ke calon konsumen, atau yang terparah pengurangan karyawan.

Untuk itu, PHEV dianggap dapat menjembatani transisi penggunaan mobil bermesin bakar menuju prospek baru, elektrifikasi kendaraan.

Automaker asal Italia, Lamborghini mengumumkan rencana terbaru menjual deretan mobil PHEV pada 2025 mendatang. Sebagai tahap awal, pabrikan berlogo banteng ini mulai mengurangi produksi mesin konvensional sampai akhirnya berhenti total.

Foto: Lamborghini

Dikutip redaksi nmaa.co.id dari Carscoops, CEO Lamborghini Stephan Winkelmann pabrik Sant’Agata sudah mengurangi jumlah produksi mesin bakar. Menurut kabar terakhir dari media Jerman, WELT saat ini pabrik mulai menggenjot produksi Lamborghini Huracan yang sudah laris terjual pada Mei lalu. Sebelum dihentikan total.

Hingga sekarang, Lamborghini Huracan, Technica, maupun Sterrato bakal berhenti produksi sekaligus menjadi penanda berakhirnya kiprah mesin performa tinggi V10 5.2 liter N/A.

Sebagai gantinya, Winkelman menyebut kemungkinan pada 2024 atau 2025 pabrikan Lamborghini hanya memproduksi mesin PHEV.

Sebagai bukti sambutan positif terhadap mesin PHEV terbaru, pabrikan Lamborghini tengah menuai kesuksesan melalui penjualan Lamborghini Revuelto bermesin plug-in hybrid V12 sampai 2025 mendatang.

Permintaan Membludak 

Kabar berhentinya produksi mesin bakar Lamborghini sejatinya sudah beredar dalam rumor beberapa bulan lalu.

Pabrikan supercar di bawah payung Volkswagen tersebut sebelumnya sempat menunda mobil bermesin bakar tetap diproduksi sampai 2030 lalu. Hanya saja, ada ubahan di sistem pembakaran dan penggunaan bahan bakar sintetis.

Meski demikian, Lamborghini tampaknya terus melakukan pengembangan secara hati-hati. Terlebih lagi, dalam bursa penjualan supercar para kompetitor seperti Ferrari, Aston Martin, hingga McLaren juga tengah menempuh upaya serupa dalam menghadirkan line up mobil hibrida.

Jika melirik pada line up mobil bermesin bakar lainnya, Lamborghini Urus S dan Performante sebagai penyumbang penjualan terbesar mengandalkan mesin 4.0 liter bertenaga 657 hp (490 kW / 666 PS) kini sudah tidak tersedia. Konsumen baru bisa memesan pada versi facelift di 2024 mendatang.

- Advertisement -