NMAA News – Sedan lawas Mercedes-Benz C180 sempat menjadi idaman para eksekutif muda dan pengusaha di era-nya. Sisi eksklusivitas mobil lansiran 1994 ini terlihat dari garis desain khas Mercy terutama di bagian depan.
Bahkan, beberapa keunggulan lain cukup menggaet minat konsumen. Misalnya bodi ukuran kompak, harga terjangkau, dan estetika kelas wahid dari Automaker asal Jerman tersebut. Reynard, salah seorang pemilik Mercy C180 asal Surabaya mengakuinya.
Tak tanggung-tanggung, salah seorang member komunitas Mercedes-Benz W202 Surabaya ini rela mempertahankan ‘cita rasa’ dari kultur modifikasi di era 1990-an melalui racikan single-tuner Carlsson.
“Selama ini kayaknya single tuner yang bener-bener full spec baru ini,” ujar Reynard kepada nmaa.co.id, Sabtu 22 Juli 2023.

Meskipun beberapa sedan lawas Mercedes-Benz serupa populasinya tergolong banyak. Tetapi kalau berbicara single tuner alias modifikasi tunggal dari satu perusahaan tuning khusus Mercedes-Benz, Carlsson mungkin C180 milik Reynard.
Fakta sejarah mengatakan, perusahaan tuning yang didirikan oleh dua bersaudara Rolf dan Andreas pada 1989 ini dikenal melalui oprekan mesin Mercedes-Benz C25 yang sanggup hasilkan torsi 1.150 Nm dengan jangkauan top speed 352 kpj!
Sampai akhirnya beragam part modifikasi di sejumlah sektor penting diproduksi Carlsson. Mengincar ubahan di sektor kaki-kaki, bodi, sampai detail interior.
“Konsep modifikasi C180 ini mengusung period-correct. Kenapa? Karena memang lebih cocok sama tren yang sedang hype waktu mobil ini dirilis. Kalau di Indonesia era1990-an modifikasi single-tuner banyak diaplikasikan di mobil Eropa,” ucap Reynard.
Bukan tahap mudah mengembalikan lagi estetika tampilan dari tahun 1990-an. Ada beberapa persiapan penting terutama mengumpulkan beragam barang-barang part number. “Memang waktu mencari barang-barangnya agak susah. Itu soal waktu aja sebenernya,” kata Reynard.
Soal kerumitan juga dialami Reynard saat barang-barang tersebut akan dipasang. Secara bertahap, estimasi pengerjaan menyentuh 4-5 tahun yang berlangsung di workshop RPM dan workshop milik Reynard Sticker.
“Kesulitan modifikasi C180 itu beragam. Mulai dari menata perintilan – perintilan aksesori. Belum lagi mengubah sektor mesin, kaki-kaki, transmisi, gardan, dan masih banyak lagi. Tapi hasilnya cukup memuaskan, sampai akhirnya mobil ini jadi ikon komunitas Mercedes-Benz W202 Kota Surabaya,” urai Reynard.

Karakter modifikasi single tuner 1990-an terlihat satu set body kit Carlsson. Mencakup bumper depan dan belakang, side skirt sisi samping, kap bagasi, dan spoiler belakang.
Dilanjut ubahan sektor lampu mengusung gaya USDM, dudukan pelat nomor, grill depan model S-Class, logo “Three-Pointed Star”, sampai logo Carlsson.
Keserempakan merek Carlsson juga terlihat pada pemilihan velg Carlsson 3/6 bermodel steplips dengan lebar 8,5+10,5 inci berbalut ban Accelera 225/40 dan 255/35. Agar bantingan suspensi lebih empuk pemasangan shock breaker dilengkapi per Carlsson kit jadi kuncian penting.
Ubahan signifikan selanjutnya menyasar sektor performa. Mesin orisinalnya terpaksa ‘pensiun dini’ untuk ditukar ke mesin C25 besutan Carlsson yang mengalirkan tenaga potensialnya melalui transmisi C25 short-shifter untuk mengantarkan tenaga ke gardan C25.
Suntikan tenaga mesin dioptimalkan oleh ECU Haltech 550 Elite supaya pemetaan bahan bakar dan pengapian tetap prima. Kemudian meningkatkan sistem pendinginan mesin oleh kinerja electric fan.
Sektor pernapasan mesin jadi target selanjutnya. Mengandalkan filter udara K&N, header C240, front pipe dan muffler Carlsson yang disiapkan untuk membuat mesin bernapas makin lega. Terakhir, ubahan performa dituntaskan oleh big brake kit C25 untuk menjinakkan tenaga buas dari jantung pacu Carlsson berkode C25.

Belum puas sampai disitu, ruang kabin menjadi tempat berhuni sejumlah part aftermarket Carlsson. Seperti pedal gas, shift knob, karpet, spedometer, sampai door lock. Di posisi kemudi, genggaman dimanjakan dengan hadirnya setir C25 dan nuansa retro dari jok Recaro LX.
Kenyamanan ruang kabin sekaligus tampilan period-correct tersaji dari list kayu dan konsol tengah C240. Diikuti krey part number yang terpasang di kaca samping belakang, krey belakang, dan tentunya sektor in car entertainment lengkap.
Head unit merek Alpine memudahkan pengaturan jenis hiburan seperti musik maupun radio. Sedangkan produksi suara merdu dari beragam jenis musik berasal dari kombinasi part audio seperti processor rux alphine 701, speaker mid bas flux, fullrange reverb, dan power audio 4 inci Vox.
Ditambah beberapa part pendukung seperti monoblock phoenix gold 2 inci, kabel dios delamusica, dan sebuah woofer merek orion cobalt 12 inci.