NMAA News – Proyek kontroversial garapan builder modifikasi Richard Rawlings dari Gas Monkey Garage siap gemparkan SEMA Show 2023 yang berlangsung pada 31 Oktober – 4 November mendatang di Las Vegas Convention Center, Amerika Serikat.
Dari sejumlah proyek ev-swapped atau konversi mobil bermesin bakar ke penggerak listrik, kreasi terbaru ini bakal membuat para purist Ferrari keheranan.
View this post on Instagram
Bayangkan saja, supercar lawas Ferrari Testarossa sebagai puncak privilage tertinggi Ferrari secara murni hanya disisakan bagian bodi. Atapnya pun sudah dipotong-potong menjadi model speedster dengan kaca depan ultra-rak rendah.
Melalui desain render visual, bagian belakang sudah di rancang ulang menjadi model rollover bar dengan layout satu tempat duduk saja.

Paling krusial, dapur pacu V12 berkapasitas 4,9 liter sudah digeser dengan powertrain listrik Cascadia Motion IDM-190 yang mendapat pasokan daya dari 36 buah baterai buatan Kore Power.
Motor penggerak listrik tersebut meneruskan suplai daya ke transmisi rasio tunggal 8,28:1 yang sanggup merilis tenaga 300 hp dan torsi puncak 500 Nm ditambah komponen inverter CM200.

Dalam unggahan video singkat di laman Instagram, meski sudah menempuh rombakan masif. Tetapi, Ferrari Testarossa garapan Gas Monkey Garage berusaha mempertahankan body styling khas Ferrari.
Seolah, memberi rekayasa versi mobil sport tertinggi Ferrari Testarossa yang keluar dari pabrik Ferrari di Maranello, Italia.
Ikon otomotif pada 1980-an tersebut masih mempertahankan side strakes model parutan keju, lampu pop-up dan bentuk baji.

Mobil bernama ‘Testa’ atau ‘kepala’ dalam bahasa Indonesia ini sebelumnya pernah menjadi salah satu mobil donor untuk keperluan film aksi. Sampai akhirnya terbengkalai cukup lama.
Penggantian sumber tenaga diikuti dengan suspensi coilover Bilstein AS2-R supaya lebih sektor kaki-kaki lebih rigid. Lalu, Gas Monkey Garage melengkapi ubahan roda dengan velg Vossen Wheels LC3-01 ukuran 19 inci di depan dan belakang 20 inci, dan kaliper rem Brembo.