NMAA Proper Modz – Berbicara soal modifikasi proper saat ini menjadi campaign di sejumlah negara. Para car enthusiast sepakat jika modifikasi bukan sekedar meningkatkan sisi estetika, tapi juga fungsi mobil itu sendiri.
Sebuah mobil mampu mencerminkan selera modifikasi pemiliknya dengan mengusung konsep modifikasi tertentu.
Untuk tetap memberi kegunaan sebagai alat transportasi pribadi sekaligus tampil lebih eksklusif, pemilik Mercedes-Benz W124 (300 CE) asal Jepang di kanal Web Option menempuh cara modifikasi berbeda di sedan Eropa tersebut.
Menurutnya, mesin bawaan W124 belum memuaskan keinginannya untuk mewujudkan peningkatan tenaga. Kalau pun bisa, ditempuh dengan pembelian part dan ongkos pemasangan yang cukup tinggi.

Dari sinilah idenya muncul ketika memilih jantung pacu RB26DETT milik Nissan Skyline GT-R R34 sebagai donor menggantikan mesin standar W124. Sebab, demi menjaga performa terbaiknya beberapa tahap alternatif digencarkan.
Konsep modifikasi dari awalnya USDM mengikuti pattern modifikasi Eropa dipadukan dengan kultur modifikasi asal Jepang. Seolah mirip seperti Mercedes-Benz yang mendapat ‘naturalisasi’.

Mendudukan mesin RB26 diikuti dengan pasokan part lain seperti ubahan di sektor engine mounting, suspensi dan beberapa tahap pengujian. Mesin tersebut juga sudah disuntik turbocharger tunggal T78-29D untuk membidik tenaga mencapai 500 ps.
Setelahnya, barulah mengganti sistem transmisi manual 5 percepatan milik RB25DET dan diferensial R200 copotan BNR34.
Rampung menyetel ulang sektor tenaga, bagian eksterior menjadi perhatian penting. Bodi berkelir March Opal Lavender dilengkapi oleh bumper baru yang mengekspos intercooler turbo, grill, dan wing model GT di belakang.

Tahap selanjutnya menyasar ke sektor kaki-kaki, setelah ruang fender aslinya mendapat radius fender mengikuti lekukan fender dan dilengkapi over fender Fairlady Z, kini ruang fender diisi oleh velg bawaan multi-twin spoke berbalut ban Toyo Trampion.
Diikuti juga ubahan pada sektor PCD dan ganjalan tambahan di dua roda belakangnya.
Masuk ke interior, nuansa European sudah berganti menjadi street racing ala JDM. Pemiliknya memasang jok semi bucket Recaro, mengganti panel interior dengan material carbon, sampai memasang parameter Defi dan Blitz.

Sebagai informasi, cikal bakal dari E-Class modern ini menghiasi pasar otomotif dunia mulai 1986 yang sudah terjual lebih dari 60.000 unit di pasar Jepang sampai akhirnya berhenti produksi pada 1995.