NMAA News Flash – Hadirnya mobil performa tinggi Alpine di pasar Amerika Serikat (AS) pada 2026 mendatang munculkan banyak prediksi rencana divisi performa Renault di masa depan.
Sebelumnya, Renault menempuh rencana yang sama seperti automaker lain untuk meningkatkan investasi kendaraan listrik murni.
Selagi menjaga mesin bensin tetap eksis dalam jangka waktu lebih lama.
Karena mobil bermesin pembakaran internal atau ICE (Internal Combustion Engine) dapat meningkatkan efisiensi dengan mengalihkan sumber bahan bakar menjadi hidrogen.
Mengutip dari Autocar, Antony Villain selaku Alpine Design Director, mengatakan mobil konsep Alpenglow akan menempuh pengembangan jadi mobil produksi.
Dengan spesifikasi mobil konsep bermesin 4 silinder 2.000cc turbocharged, ke depannya konfigurasi mesin tersebut akan beralih mengandalkan unit V6 dan menerima asupan bahan bakar berupa hidrogen.
Nantinya, mesin V6 Alpine akan menargetkan output tenaga sampai 340 HP yang tidak jauh berbeda dengan kemampuan mesin 4 silinder.
“Mengapa tidak? Mengapa tidak memilikinya di jalanan? Kami ingin menjaga agar keduanya (hidrogen ICE dan EV) tetap memungkinkan. Mungkin kita bisa membuat beberapa seri kecil dari mobil-mobil ini untuk jalan raya. Itu bisa jadi tepat.”
Sebagai kelanjutan dari mobil konsep pada 2022 lalu, divisi performa go-faster Renault membuka rencana hadirkan mobil edisi terbatas versi jalan raya.
Kelanjutan dari mobil yang sempat mengaspal di lintasan Spa-Francorchamps, Belgia ini sempat alami permasalahan di sektor kelistrikannya.
Sehingga, mendorong para mekanik untuk membenahi ulang performa dan kinerja tenaga lebih detail.
Soal spesifikasinya, Alpenglow duduk di atas sasis LMP3 dari Ligier. Kemudian, mesin 4 silinder akan beralih menjadi unit V6. Hypercar tersebut akan mengisi line up portofolio kendaraan Alpine dalam beberapa tahun mendatang.