NMAA News – Beredarnya mobil listrik (EV) menjadi masalah tersendiri bagi supercar bertenaga tinggi. Akselerasi yang cepat dan terjangkau ternyata mudah dilakukan oleh EV. Kondisi ini tentunya dapat mengurangi daya pikat mesin mahal dari merek supercar seperti Lamborghini.
Perusahaan otomotif asal Italia tersebut mengenal perkembangan mobil listrik yang dikembangkan sejumlah pabrikan otomotif saat ini. Terutama mengubah prospek masa depan di tiap mobil produksi Lamborghini masa depan.
Bos Lamborghini wilayah Asia-Pasifik baru-baru ini mengatakan kepada media, bahwa prioritas mereka bukanlah akselerasi dan kecepatan tinggi untuk model masa depan.
Melainkan, pada handling dan dinamika kendaraan. Mobil performa Lamborghini pertama kali memang berfokus pada kecepatan tertinggi sebagai pembeda utama.
Kemudian setelah itu prioritasnya digantikan oleh akselerasi, demikian dijelaskan oleh Francesco Scardaon dari Lamborghini.
Seiring berjalannya waktu, handling dan dinamika kemudian menjadi bagian penting dari persamaan performa.
Sehingga, Lamborghini pun akan menjadikan keduanya sebagai fokus untuk kendaraan masa depan.
“Pembeda terbesar (pada Lamborghini) adalah drivability pada mobil dan handling,” kata Scardaon, dikutip dari CarAdvice.com.au, Kamis (18/3/2021).
Meskipun mobil listrik memiliki keunggulan performa, tetap ada satu sisi buruk, yakni soal bobotnya.
Paket baterai adalah perangkat keras yang berat sehingga dapat memengaruhi cara handling mobil listrik.
Scardaon menyadari hal itu. Maka akan lebih masuk akal bagi Lamborghini untuk memperkuat handling menyaingi mobil listrik, bahkan jadi prioritas pengembangan mobil produksi.
Bagaimanapun, ini adalah pengakuan menarik untuk merek yang telah berulang kali mengatakan bahwa propulsi atau sistem penggerak serba listrik belum siap untuk supercar.