NMAA News – Pemerintah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sampai akhir Juli 2021 ini. Guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, kegiatan mobilitas masyarakat mesti diminimalisir. Tapi, bukan berarti mobil modifikasi kesayangan dibiarkan terparkir di garasi tanpa perawatan. Apalagi sektor mesin yang terbilang vital bagi kendaraan agar bisa dipakai sebagaimana mestinya.
Merawat mesin mobil yang sudah di-upgrade sebenarnya memiliki cara perawatan yang sama dengan mesin standar. Intinya menjaga sistem pelumasan supaya tetap berfungsi. Karena mobil terdiri dari serangkaian material berbahan stainless dan logam. Kedua material tersebut tentunya harus dilubrikasi agar dapat bekerja optimal.
Oleh karena itu, ketika mesin mobil tidak dihidupkan dalam waktu yang lama, sistem pelumasan akan turun ke penampungan. Sehingga tidak dapat melumasi seluruh bagian mesin dengan baik. Periksa juga volume oli dengan mencabut dipstick di komponen mesin. Biasanya untuk mengetahui oli berada di level mana. Pada ujung dipstick terdapat dua tanda, yaitu F (full) dan E (empty).
Jika oli berada di posisi bawah menandakan kapasitasnya berkurang dan harus ditambah. Selain itu sekurang-kurangnya mesin harus dinyalakan setiap dua hari sekali.
Tidak perlu lama-lama, cukup maksimal 3 menit sambil sedikit menekan pedal gas sampai mencapai putaran mesin di kisaran 2000 RPM. Akan lebih baik jika mobil digunakan minimal untuk menempuh jarak dekat seperti berkeliling di jalan raya sekitar rumah atau sambil berbelanja kebutuhan pokok. Memanaskan mesin mobil juga dapat menjaga usia accu.
Tak kalah penting, filter udara (air filter) tidak perlu dibersihkan. Lebih baik justru diganti sekalian. Sebab, ketika mobil dinyalakan filter udara langsung menyerap debu dan kotoran sebagai tanda proses filtrasi berjalan dengan baik.
Untuk menjaga penampilan mobil tetap prima, jangan lupa pasang car cover yang memiliki keunggulan semisal tahan air, lembab, dan dapat menangkal efek buruk sinar matahari.