NMAA News – Miris, sang legenda dari ajang balap turing Jepang JGTC (Japanese Grand Touring Championship) pasrah teronggok di depan sebuah toko di Jepang.
Sebelumnya, kabar tentang mobil berbasis Toyota Supra MkIV ini sempat mencuat di berbagai laman media.
Misalnya Top Gear yang memberitakan kondisi terakhir Toyota Supra besutan tim FK/Massasimo JGTC pada 2021 lalu.
Disusul kabar dari seorang fotografer di akun Instagram mark_scenemedia yang mengunggah potret sang legenda pada Juni 2023 lalu.
Terlihat, sang legenda balap di penghujung dekade 1990-an masih belum beranjak dari lokasi ‘rahasianya’.
Kondisinya juga masih sama. Teronggok, diserang korosi, dan dibiarkan di area terbuka, terpapar suhu dan cuaca ekstrem.
Bodi berkelir biru terlihat mengalami kerusakan di beberapa bagian seperti cat terkelupas, bahkan ditemukan beberapa bagian mobil lain yang dibiarkan rusak.
Tetapi, kelengkapan di area eksterior dan interior masih tetap terjaga.
Begitu pun dengan jantung pacu 2JZ di balik kap mesin yang sudah mendapat berbagai part khusus ajang motorsport.
Menilik dari informasi di laman Top Gear, usai berlaga di JGTC pada musim 1999 tim balap FK/Massimo menghadapi dilema ketika penggantian sponsor terpaksa mengganti line up mobil yang sudah dibangun.
Akhirnya, beberapa mobil Supra JGTC di kelas GT500 dibiarkan teronggok.
Salah satunya Supra dengan nomor start 38 ini. Karena, sponsor baru tersebut ingin membangun mobil yang didevelop khusus berbasis mobil baru!
Nahas, beberapa unit Toyota Supra FK/Massimo ditinggalkan. Berbeda dengan mobil balap yang masuk ke balai lelang, saat itu tidak ada kolektor mengadopsinya lantaran biaya perawatan yang mahal.
Dari sinilah, seorang pemilik toko di Jepang bersedia mengadopsi mobil tersebut dan menjadikannya pajangan di halaman toko.
Padahal, sudah bukan hitungan jari lagi beberapa orang dari luar Jepang menginginkan mobil tersebut.
Tetapi, pemilik toko yang namanya dirahasiakan tetap bertekad menjaga sang legenda sirkuit untuk terparkir di area toko miliknya dan dibiarkan tergerus zaman.