Jangan Remehkan Tekanan Angin Ban Kurang, Bisa Sebabkan Sobek dan Kecelakaan

0
- Advertisement -

NMAA News – Belum lama ini viral di media sosial, sebuah mobil mengalami pecah ban dan tidak dirasakan pengemudinya sehingga telapak ban terlepas. Dalam banyak kasus, ban mobil pecah sampai rusak berat umumnya akibat tekanan udara berkurang alias ban kempis dan dibiarkan terlalu lama. Situasi ini jelas berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

Tekanan Udara Ban Penting

“Tekanan udara ban pas, sanggup menjaga bidang kontak telapak ban optimal sehingga daya cengkeram ban ke permukaan jalan selalu pas. Tekanan udara ban sesuai juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Tekanan udara sesuai memegang peran penting menjaga performa ban di jalan,” jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Selasa (7/7/2024).

Tekanan udara ban sesuai rekomendasi Toyota bisa dilihat pada stiker petunjuk di pilar B sisi pengemudi atau buku petunjuk pemilik kendaraan. Pemilik mobil dapat melihat tabel tekanan udara rekomendasi untuk beberapa kondisi berkendara, seperti muatan kosong atau penuh.

Idealnya, lakukan pemeriksaan tekanan udara ban mobil di pagi hari di mana ban belum berjalan dan suhu lingkungan masih dingin supaya hasilnya akurat. Usahakan minimal 1 minggu sekali.

Meskipun baru servis berkala di bengkel Auto2000, usahakan mengecek tekanan udara ban berkala karena ada potensi tekanannya turun. Bisa juga sempatkan diri mengecek tekanan ban ketika mengisi BBM di SPBU.

Akibat dari Ban Mobil Kempis

Area Kontak Ban Berlebih dan Tidak Merata

Lantaran kempis, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup. Bahkan cenderung berlebih akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban. Kondisi ini akibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja. Mobil juga terasa semakin berat dikemudikan karena daya cengkeramnya terlalu kuat ke aspal jalan.

Dinding Ban Bergerak Berlebihan

Gerakan naik turun dinding ban menjadi tidak terkendali ketika kempis. Ban menjadi terlalu lentur dan membuat anyaman kawat baja dinding ban rusak. Bahkan dalam kondisi terburuk ketika muatan mobil penuh, perjalanan jauh, dan tekanan udara ban terlalu kempis, bibir pelek dapat menyentuh dinding ban dan berpotensi membuat robek.

Kondisi ini berbahaya kalau tidak menyadarinya. Padahal, tekanan udara ban kurang akan langsung terasa pada pengendalian mobil lebih sulit. Selain itu, biasanya mobil akan menarik ke sisi ban kempis atau mobil bergoyang akibat gerakan dinding ban berlebihan.

Kenyamanan Turun dan Mobil Sulit Dikendalikan

Kenyamanan berkendara ikut menurun akibat gerakan dinding ban yang tiada henti. Di titik ini, mestinya pengemudi sudah sadar bahwa ban mobilnya kempis. Gerakan berlebih ban juga dapat terjadi saat mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika belok ke kiri atau ke kanan.

Mobil kian sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk butuh jarak pengereman lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara. Dalam kondisi ekstrem di mana tekanan udara ban rendah, dapat membuat ban terlepas dari pelek.

“Jangan pernah lupa cek tekanan udara ban setidaknya satu minggu sekali. Kemungkinan ban kempis berisiko pecah atau sobek dapat ditekan. Termasuk servis berkala, jangan pernah lupa lakukan untuk menjaga kondisi mobil agar prima cukup dengan booking via Auto2000.co.id,” tutup Yagimin.

- Advertisement -