Reinkarnasi Galant VR-4, Begini Evolusi Mitsubishi Lancer Evo Tiap Generasi

0
Foto: car.co.uk
- Advertisement -

20 Tahun Mitsubishi Lancer Evo di Kancah Otomotif

Kompetisi World Rally Championship (WRC) menyimpan banyak cerita, tak terkecuali persaingan ketat pabrikan kendaraan menurunkan line up terbuas untuk merajai podium. Pada medio 1990-an status homologasi grup A WRC, mengharuskan unit kendaraan yang dapat mengikuti kompetisi harus memuat harus menciptakan purwarupa mobil yang sama dan terjual minimal 2000 unit lebih di pasaran.

Belum lagi, saat itu kondisi trek berubah signifikan. Unit homologasi haruslah memiliki rangka kompak dengan dimensi tertentu. Hal tersebut membuat banyak divisi balap memutar balik strategi agar dapat merajai trek dengan mulus dan memboyong gelar juara. Sekaligus meningkatkan prestise di kalangan pabrikan kendaraan. Sebagai salah satu pabrikan kendaraan terkemuka asal Jepang, Mitsubishi mencari alternatif menyiasati regulasi agar mampu beradaptasi dengan regulasi baru FIA. Sebelumnya Galant VR-4 jadi mobil reli andalan Mitsubishi pada 1987 dengan performa luar biasa. Karena memiliki bentuk yang cenderung lebar, tentu unit kendaraan reli ini kurang lincah bermanuver di lintasan. Di atas kertas sedan “bongsor” tersebut dibekali mesin empat silinder segaris 2.0 L, turbocharger, dan sistem penggerak empat roda.

Foto: Autocars

Kemudian Mitsubishi mengadopsi DNA Galant VR-4 di unit kendaraan barunya, Lancer Evolution generasi pertama. Hadir dengan dua varian, GSR dibekali fitur khas berkendara di jalanan urban. Sedangkan tipe homologasi RS yang memuat spesifikasi mobil reli secara generik. Unit RS tersebut mengalami pengurangan bobot mencapai 70 kg. Dibalik kap mesin, komposisi jantung pacu dapat menyemburkan tenaga sebesar 242 dk dan tenaga di roda 309 Nm. Juga memuat sistem penggerak empat roda all wheel drive.

Lancer Evolution  generasi pertama ini mampu menembus angka penjualan fantastis di pasaran. Terhitung pada 1992-1993 terjual sebanyak 5000 unit khusus pasar Jepang, Wow! Dari raihan tersebut termasuk penjualan untuk pasar Eropa dan Amerika. Hingga Mitsubishi melahirkan beragam versi Lancer Evo.

Kondisi tersebut mendatangkan potensi pasar menjanjikan, Mitsubishi kembali merilis generasi kedua Lancer Evolution II di akhir 1993. Didasari konsep homologasi WRC 1994 mengalami peningkatan di sektor jantung pacu, mesin berkode 4G63T mampu menyemburkan tenaga sebesar 256 dk dengan torsi 309 Nm. Ubahan Lainnya yaitu penambahan jarak sumbu roda mencapai 10mm. Track Bar depan dan belakang lebih lebar, dan pelek OZ 15 inci.

Foto: Autocars

Eksistensi Lancer Evo makin meroket, saat meluncurkan generasi terbaru Lancer Evolution III untuk kompetisi WRC musim 1995-1996. Dengan memuat tampilan lebih agresif dengan opsi seperangkat Body Kit di bumper depan, belakang, side skirts dan spoiler. Komponen mesin kembali ditingkatkan dengan produksi tenaga sebesar 270 dk, dan torsi 309 Nm. Sedangkan komposisi lainnya masih tergolong sama. Pereli Finlandia, Tommi Makinen mampu menjuarai WRC 1995-1996 dengan raihan angka kompetitif dibanding rivalnya.

Platform Lancer benar-benar berubah pada 1996, Evolution IV jadi unit populer. Mesin dan transaxle diputar 180 ° untuk lebih menyeimbangkan bobot kendaraan. Ada 2 versi yang tersedia, RS dan GSR. Versi RS diproduksi sebagai mobil kompetisi dengan diferensial depan slip terbatas dan tipe gesekan LSD di bagian belakang.

GSR dan RS berbagi turbocharger baru yang membantu meningkatkan daya hingga 280 PS (276) hp / 206 kW) pada 6500 rpm dan torsi (352 Nm) pada 3000 rpm. Sensor input throttle dan sensor G ke komputer – Torsi yang dikontrol secara hidrolik dibagi secara terpisah ke roda belakang dan sebagai hasilnya 10.000 Evo IV diproduksi semua dijual dengan cepat.Generasi baru ini sedikit lebih berat daripada Evos sebelumnya – GSR khususnya karena sistem teknologi yang ditambahkan – tetapi untuk melawannya mobil ini menghasilkan tenaga yang lebih besar – Berat RS menjadi 2750 lbs dan GSR menjadi 2976 lbs. Ini adalah satu-satunya model tahun untuk menggunakan CN9A sebagai kerangka kerjanya.

Foto: Top Car

Lancer Evolution V diluncurkan pada Januari 1998 dengan modifikasi yang cukup heboh guna mengikuti perkembangan di mobil reli Group A. Karena saat itu FIA baru saja memberikan kebebasan bagi pabrikan untuk memodifikasi mobilnya dengan cukup berat. Contoh saja pada mesin menggunakan piston yang lebih ringan, nozzle turbocharger lebih besar dan beberapa ubahan lain sehingga menghasilkan torsi maksimum hingga 373 Nm di 3.000 rpm.

Sedangkan di sektor kaki-kaki, pelebaran wheel track juga dilakukan untuk mendapatkan handling yang lebih tajam. Untuk membuatnya lebih baik secara aerodinamika, rear spoiler besarnya bisa disetel. Fitur ini adalah salah satu fitur terkenal dari Evolution V. Mobil ini berhasil mengantarkan Mitsubishi Motors sebagai juara Manufaktur di ajang WRC untuk pertama kalinya.

Foto: Carscoops

Masih mengadopsi platform yang sama dengan generasi sebelumnya, Evo 6 pun meluncur di tengah pamor Lancer Evo yang terus meroket. Model ini eksis dari Januari 1998 hingga maret 2001. Pada generasi ini, aerodinamika desain benar-benar digodok di samping sistem pendingin mesin dan endurance-nya. Edisi spesial pin sempat hadir dari generasi ke 6 ini. Mitsubshi Lancer Evo VI T.M.E meluncur seiring kemenangan Tommi Makinen di kejuaraan reli dunia.

Foto: RC gallery

Generasi ke tujuh Lancer Evo ini lahir dan eksis mulai dari Maret 2001 hingga Januari 2003. Generasi Lancer Evo ketujuh ini punya perbedaan dimensi dengan model sebelumnya. Selain itu, diperkenalkan juga varian transmisi otomatis.

Foto: Carscoops

Mitsubishi Lancer Evo mendapat penyempurnaan pada tahun 2003. Sedan sport ini mengusung model GSR dan RS yang dilengkapi atap baja serta transmisi 5-percepatan. Selain itu ada juga Lancer Evoluiton MR yang memiliki kemampuan lebih baik dengan aplikasi atap aluminium. Penggunaan material ini dimaksudkan agar bobot mobil berkurang.

Lancer Evolution VIII juga adalah model Evolution yang pertama dijual di Amerika Serikat lantaran dipicu oleh keberhasilan Subaru Impreza WRX yang telah meluncur sebelumnya. Selain itu, di generasi ini ada juga penambahan transmisi enam percepatan.

Foto: Japanbullet

Mitsubishi Lancer Evolution IX dikenalkan di Jepang pada 3 Maret 2005 di ajang Geneva Motor Show. Generasi kesembilan ini dibekali mesin 2.0 liter 4G63 dengan teknologi MIVEC (variable valve timing). Tak hanya itu, mesin ini juga kemudian dilengkapi dengan menggunakan turbocharger. Alhasil, mesin ini pun jadi lebih galak untuk hasilkan performa yang lebih kencang. Beragam versi diciptakan Mitsubishi pada generasi ini dengan tenaga yang bervariasi antara 276 hp sampai 287 hp.

Foto: Carscoops

Dirancang oleh Omer Halilhodzic dari Mitsubishi Eropa, konsep Evo terbaru pertama kali muncul pada gelaran Tokyo Auto Show 2005 dengan nama Concept-X.  Dua tahun berselang, Prototype-X mejeng di North American International Auto Show (NAIAS) 2007, yang sudah tampak siap produksi. Selang berapa bulan, Mitsubishi Lancer Evolution X pun diperkenalkan.

Selain desain body yang lebih modern, Lancer Evolution X juga memiliki mesin berkode GEMA 4B11T yang memuat tenaga 1.998 cc turbo. Soal tenaga dan torsi juga dibuat beragam, dengan paling kecil 276 HP untuk pasar Jepang, sampai 360 HP untuk varian MR FQ di Inggris.

Mitsubishi menyematkan girboks semi-otomatis 6-percepatan SST twin-clutch dengan paddle-shift magnesium. Transmisi ini menggantikan triptonic yang dipakai di versi GT-A, pilihan girboks manual lima percepatan juga tetap tersedia. Alih-alih mengalami peningkatan, Mitsubishi memutuskan untuk tidak menghadirkan suksesor dari Lancer generasi ketujuh, dan menghentikan produksi tahun 2016. Namun sebelum itu, Mitsubishi merilis Final Edition untuk yang mengambil basis dari model GSR dengan girboks manual 5-percepatan sebagai standar.

Tampilannya dipermanis dengan atap yang diberi finishing hitam, emblem final edition, dan pelek Enkei dengan finishing lebih gelap, unit yang dijual juga sangat terbatas, hanya 3.100 unit di mana 1.000 unit dijual di Jepang dan 1.600 lainnya mendarat di Amerika.

Didasari konsep Mitsubishi Galant VR-4, Generasi Lancer Evo torehkan nama besar Mitsubishi di kancah WRC. Terlebih jadi mobil ikonik yang punya handling nyaman untuk mempermudah bermanuver. Meski harus berakhir dengan opsi suntik mati.

- Advertisement -