Honda Civic Genio Terinspirasi Mobil Balap JTCC, Lanjutkan Tongkat Estafet Sang Legenda

0
Foto: @eric_kutil_racing
- Advertisement -

NMAA News – Mendengar nama Honda Civic Ferio pastinya car enthusiast langsung terbayang pada desain mobil sedan Honda Civic generasi keenam dengan tahun produksi 1995-2000.

Tetapi, di pasar Amerika dan Jepang mobil tersebut justru mengacu pada model Civic generasi kelima atau di Indonesia disebut Civic Genio. Perbedaan mendasarnya dengan Civic Genio versi Indonesia terletak di bagian kaca belakang, dop velg, dan ruang interior berwarna abu – abu.

Sektor tenaga di berbagai negara mengandalkan mesin berkode D15B, sedangkan generasi keenam punya kode mesin D16.

Eksistensi Civic Genio atau Ferio VTi bukan hanya tenar di kalangan modifikator. Tetapi, juga di ajang balap Japanese Touring Car Championship (JTCC) pada awal 1990. Saat itu Civic Genio berhadapan langsung dengan Corolla Levin (AE92) di lintasan.

Foto:@eric_kutil_racing

Ketangguhan Honda Civic Ferio VTi alias Civic Genio dalam ajang JTCC kelas JTC-3 membuahkan inspirasi bagi pebalap Amerika Serikat, Eric Kutil.

Kepada laman motortrend, ia bercerita setelah kegagalannya mengikuti Grid Life Touring Cup (GLTC) 2021 yang menurutnya kurang memberi hasil maksimal. Ia kembali menyusun strategi baru dengan membangun sebuah Honda Civic Ferio VTi alias Civic Genio dari sahabatnya, Darryl Rudisel dalam penamaan di Indonesia untuk kembali ke ajang yang sama pada 2022.

Sedan Honda Civic empat pintu tersebut didandani apik mirip seperti sang pendahulu dari tahun 1990-an. Jantung performa Honda K24A menggantikan Honda D15 sebagai versi standar Civic Ferio VTi. Untuk mendudukkan mesin, Eric memasang mounting dari Hasport, diikuti rombakan pada gandar, geometri suspensi, as roda khusus, dan optimalisasi lain.

Foto:@eric_kutil_racing

Sebut saja PRB oil pump kit, PRB intake manifold, sampai 50 degree VTC cam gear. Di lanjut ubahan pada sistem knalpot mencakup Skunk2 Alpha header, custom 3-in, Borla XR1 muffler. Kemudian, menyasar ubahan di sistem pengaturan bahan bakar seperti, Hybrid Racing intake, fuel rail, fuel pressure regulator, E85 fuel pump, hingga RDX injector dan sejumlah ubahan lain.

Konfigurasi naturally aspirated pada sektor mesin tentunya tidak diikuti penambahan peranti turbocharger. Jadi, Eric mengandalkan sistem open air filter saja melalui part Fuelab E85 6 micron filter dengan sistem pendinginan dari radiator merek Koyo pocket radiator. Di tahap final, seluruh tuning mesin diatur oleh Haltech Elite 1500.

Limpahan tenaga dari mesin K24A diklaim sanggup meletupkan sampai 235 whp dan torsi sekitar 252 Nm. Tenaga tersebut diatur melalui transmisi 6 percepatan dari Acura RSX Type S dengan dukungan kopling Exedy stage 2, untuk dihubungkan ke dua gandar depan.

Foto:@eric_kutil_racing

Untuk menjinakkan tenaga, sistem pengereman mengandalkan peranti kaliper rem Stoptech 4 piston dan rotor jenis 2-piece merek Fastbrakes.

Keandalan sektor kaki-kaki ditunjang oleh suspensi coilover Fortune Auto 520 Club Sport double adjustable dengan per suspensi Eibach ERS Metric, juga sejumlah part untuk menambah rigiditas kaki-kaki seperti memasang sway bar control arm, dan masih banyak lagi.

Pada sektor roda, Eric Kutil memilih pelek aftermarket Konig Hexaform 17(9+8) inci dengan offset +45 melalui penambahan spacer (10+5) millimeter. Semua pelek dibungkus apik oleh ban Falken Azenis RT660 235/40 dan 215/45. Komposisi ini sukses terpasang usai empat buah fender bawaan dibuat melar melalui opsi wide body fender.

Foto:@eric_kutil_racing

Nuansa ala mobil balap JTCC di tahun 1990-an paling terlihat dari desain livery setelah mendapat instalasi vynil sticker dari kombinasi warna dasar putih, hijau, hitam, dan abu. Konsep visualnya ditegaskan melalui motif menyerupai petir dan bentangan garis lancip di kedua sisi bodi.

Sama seperti mobil balap pada umumnya, Eric menambahkan sejumlah part bodi untuk menyasar sektor performa dan tampilan. Bagian depan terdapat air dam besar yang mengasup banyak udara dari depan untuk membantu mendinginkan radiator.

Bumper bawaannya sudah dipasang custom lips untuk memberi peningkatan aerodinamika. Merangkak ke bagian atas, sistem pendinginan mesin didukung oleh dua buah ventilasi udara di kap mesin berbahan fiberglass.

Lanjut ke sisi samping, Honda Civic Ferio mendapat dua buah side skirts serta spion samping milik Civic generasi keenam. Di bagian kolong sudah terpasang undertray yang melindungi bagian penting mobil dari kerusakan komponen penting. Lalu untuk memberi gaya tekan saat kecepatan tinggi wing model touring sudah terpasang di atas bagasi.

Foto:@eric_kutil_racing

Melongok ke ruang kabin, semua ubahannya berorientasi pada kenyamanan serta keperluan balap. Saat membuka pintu, pandangan langsung tertuju pada dua buah jok jenis bucket dari Sparco Circuit II dilengkapi sabuk pengaman Schroth 6-pt.

Di posisi kokpit kemudi, bagian setir diganti menggunakan merek Personal Grinta 330mm steering wheel, diikuti OMP quick-release, dan custom extended steering column. Disusul ubahan pada bagian pedal box, custom shifter plus raires, shiftknob, dan display meter Haltech IC-7 yang memberi segala informasi tentang indikator mesin.

- Advertisement -