NMAA News – Sempat tertunda karena kondisi pandemi, dan sekaligus memenuhi permintaan banyak media agar bisa berkunjung serta melihat langsung proses pembuatan aki kendaraan roda empat (mobil) berlabel Massiv, akhirnya PT Trimitra Baterai Prakarsa (TBP) selaku produsen aki Massiv, mengajak sejumlah media terbatas untuk berkunjung ke pabriknya di kawasan industri Cakung-Cilincing, Kamis (19/5/2022).
Kunjungan pabrik (factory visit) ini merupakan kali pertama yang dilakukan TBP untuk melihat langsung bagaimana proses pembuatan aki dari awal hingga masuk kemasan siap jual. Aki Massiv sendiri merupakan merek lokal yang dikerjakan dengan standar dan kualitas internasional.
Kunjungan pabrik ini sekaligus dimanfaatkan pula sebagai momentum Halal Bihalal. Saat perjalanan menuju pabrik, PT TBP yang diwakili Satriawan Agung Prabowo atau akrab disapa Tumenggung, selaku Pilot Project Massiv, mengatakan, perjalanan factory visit ini agar bisa menyaksikan langsung produksi Massiv mulai dari raw material, processing hingga packing di factory trip Massiv 2022 ini.
Baca juga: Menengok Langsung Detail dan Proses Pembuatan Aki Massiv di Pabriknya
“Selama ini mungkin teman media hanya tahu sosok aki yang terpasang di kendaraan masing-masing. Sekarang bisa tahu lebih detail bagaimana awal aki tersebut dibuat. Mulai bahan timah pilihan yang diolah dan dibentuk menjadi komponen utama di aki. Proses pembuatannya bisa dicek langsung dari material pilihan hingga pengemasannya,” ujar Temenggung.
Menurutnya, media penting memahami proses pembuatan aki sehingga bisa mengetahui kalau pembuatan aki Massiv mengedepankan kualitas dan bahan pilihan. Massiv menjadi salah satu produk kebanggaan bangsa berkat sebagian besar proses produksinya sudah mengusung banyak kandungan lokal.
Di pasaran lokal, aki Massiv memiliki 3 varian, yakni Massiv Amal, Massiv XP, dan Massiv Thunder (Maintenance Free). Semua proses riset dan pengembangan hingga pabrikasi aki
Massiv ini dilakukan TBP di pabriknya di kawasan industri Cakung Cilincing, Jakarta.
Pabrik aki yang dioperatori TBP ini berdiri sejak Februari 1991, yang awalnya dioperasikan PT Gemala Baterai. Kemudian, kolaborasi PT Trimitra Baterai Prakarsa dan Yuasa Baterai baru terwujud pada 1997. Pabrik di kawasan Cakung-Cilincing ini khusus memproduksi aki untuk mobil.
Sedangkan produksi Massiv Amal untuk kendaraan bermotor roda 2, pabrikasinya dipusatkan di kawasan Tangerang. “Jadi untuk pabrikasi, kami bagi 2 agar lebih fokus. Aki untuk pabrik roda 2 berlokasi di Tangerang dan untuk roda 4 berada di kawasan industri Cilincing, Jakarta Utara ini,” jelas Tumenggung.
Total kapasitas produksi pabrik di Cakung-Cilincing ini mampu mencapai 5 juta aki terpasang/tahun. Komposisinya, 65% untuk kebutuhan dalam negeri dan 35% untuk kapasitas ekspor. Untuk pasar ekspor, aki Massiv sebagian besar diekspor ke Inggris, Uni Eropa, Australia, Arab Saudi, Yaman, Vietnam, Thailand, Kenya, Sudan, China, Taiwan, Argentina dan lainnya.
Pabrikan TBP di Cilincing, Jakarta Utara ini juga membuat beberapa tipe baterai yang konsisten menggunakan standar internasional. Standar produksi internasional yang sudah terpenuhi yakni Deutsches Institute fur Normung (DIN), Japanese Industrial Standards (JIS), Australia Standards (AS) dan lain-lain.
Tidak hanya untuk aki mobil, pabrik TBP juga memproduksi aki untuk kebutuhan industri seperti unit forklift, mesin diesel, mesin kapal boat, hingga mesin lainnya yang butuh tenaga aki untuk starter pengoperasiannya.