NMAA Jelajahi Ekosistem VinFast Langsung di Vietnam, Pabrik Raksasa hingga Komitmen Serius di Indonesia

0
NMAA diajak langsung mengunjungi pabrik Vinfast di Vietnam
- Advertisement -

NMAA News — National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) mendapat kesempatan istimewa dari VinFast untuk melihat lebih dekat ekosistem kendaraan listrik (EV) di Vietnam.

Perjalanan ini bukan sekadar kunjungan, tetapi pengalaman menyeluruh bagaimana sebuah brand otomotif muda bisa berkembang pesat dan kini siap menancapkan taring di Indonesia.

Sejak berdiri, VinFast bergerak cepat. Dalam hitungan tahun, berbagai model mobil listrik lahir dari lini produksi mereka, mulai dari city car mungil hingga SUV modern.

Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia

NMAA diajak langsung masuk ke pabrik VinFast yang begitu luas dan canggih. Dari robot presisi, mesin otomatis berkecepatan tinggi, hingga tenaga kerja terampil yang mengoperasikan fasilitas berstandar global, semua menghadirkan gambaran jelas: VinFast tidak main-main membangun bisnis otomotif masa depan.

Di Indonesia, VinFast memang baru hadir sekitar 13 bulan. Kendati begitu, komitmennya terlihat nyata. Kendaraan pertama mulai didistribusikan Juli 2024, hanya berselang beberapa bulan setelah perkenalan resmi di ajang IIMS.

“Kami bukan coba-coba, kami ingin serius jadi pemain utama di Indonesia, khususnya di segmen EV,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia.

NMAA diajak langsung mengunjungi pabrik Vinfast di Vietnam

Strategi VinFast berbeda dari banyak pemain lain: tidak hanya menjual produk, tapi membangun ekosistem kendaraan listrik.

Ekosistem ini meliputi pabrik raksasa di Subang seluas 170 hektar yang ditargetkan mulai beroperasi akhir 2025 dengan kapasitas awal 50 ribu unit per tahun, jajaran model EV lengkap dari VF 3 hingga VF 7, serta dukungan infrastruktur pengisian daya lewat sister company mereka, VGreen.

Jaringan VGreen bahkan sudah merambah ke kota-kota besar hingga wilayah yang lebih kecil, menjawab keraguan calon pengguna soal akses charging.

VF6 dan VF7 di pabrik Vinfast Vietnam

Tak berhenti di situ, VinFast juga memperkenalkan layanan smart mobility lewat taksi listrik hijau yang sudah beroperasi di Jakarta, Makassar, dan Surabaya, serta akan diperluas ke kota lain. Pendekatan ini membuat masyarakat bisa merasakan langsung pengalaman naik mobil listrik, bahkan sebelum memutuskan untuk membeli.

Data Gaikindo menunjukkan kontribusi mobil listrik di Indonesia melonjak dari hanya 1% di 2022 menjadi 10% per Agustus 2025.

Dengan tren pertumbuhan ini, target pemerintah 50% EV di jalan raya pada 2030 dinilai VinFast sangat mungkin tercapai. “Ambisi kami sederhana: membuat mobil listrik jadi kendaraan harian masyarakat Indonesia. We’re going to stay, we’re going to grow,” tegas Kariyanto.

NMAA diajak langsung mengunjungi pabrik Vinfast di Vietnam

Untuk memenangkan hati konsumen, VinFast juga membawa solusi inovatif lewat skema berlangganan baterai. Dengan opsi ini, harga mobil bisa lebih terjangkau, selisih hingga Rp40 juta dibanding versi dengan baterai terpasang, serta memberi jaminan baterai tetap prima karena bisa diganti gratis bila performanya menurun.

Dengan semua langkah tersebut, jelas bahwa VinFast ingin hadir bukan hanya sebagai merek mobil baru, melainkan sebagai penggerak ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dari pabrik, jaringan charging, smart mobility, hingga skema kepemilikan yang fleksibel, semuanya disiapkan untuk mempercepat adopsi EV di Tanah Air.

- Advertisement -