Xanh SM Tawarkan Solusi Bijak dan Hemat atas Keberlanjutan

0
- Advertisement -

NMAA News – Kendaraan listrik (EV) terbukti memberi manfaat finansial besar. Studi Atlas Public Policy menunjukkan, penggunaan EV mengurangi biaya perawatan hingga 40% dan menekan pengeluaran bahan bakar 40% sampai 65%.

Biaya pengisian daya kendaraan listrik cenderung lebih stabil dan lebih hemat dibanding mesin bahan bakar konvensional. EV memiliki lebih sedikit komponen mekanis, sehingga hanya butuh perawatan lebih minim.

Taksi Xanh SM mengoptimalkan efisiensi operasional dengan menggunakan armada listrik secara keseluruhan. Pengemudi Xanh SM juga terlatih menavigasi jalan dengan baik.

Hasilnya, perjalanan lebih efisien dengan waktu tempuh lebih singkat. Didukung infrastruktur pengisian daya terus berkembang, Xanh SM pastikan perjalanan bisnis tetap nyaman dan bebas khawatir.

Selain efisiensi operasional, menggunakan layanan Xanh SM juga membantu perusahaan mengelola pengeluaran lebih efektif.

Dengan biaya operasional lebih rendah, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran ke area lain, termasuk investasi dalam inisiatif ramah lingkungan lebih luas.

Mengadopsi transportasi ramah lingkungan tidak hanya tingkatkan efisiensi operasional, tetapi memperkuat citra perusahaan di mata pelanggan, investor, serta mitra bisnis, sekaligus memperkuat komitmen perusahaan terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance).

Tren global menunjukkan, konsumen semakin memilih merek berkomitmen keberlanjutan. Analisis perilaku konsumen mengungkapkan, 91% Gen Z lebih cenderung berbelanja dari merek ramah lingkungan.

Laporan Deloitte juga mencatat bahwa 64% Gen Z dan 63% milenial bersedia membayar lebih untuk produk dan layanan berkelanjutan3. Dengan demikian, adopsi transportasi hijau juga meningkatkan daya saing perusahaan.

Bermitra dengan layanan kendaraan listrik seperti Xanh SM diyakini bisa meningkatkan citra perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan.

Integrasi mobilitas hijau dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) membuka peluang kolaborasi proyek kota rendah emisi atau pariwisata berkelanjutan, sekaligus memperkuat budaya perusahaan yang berorientasi lingkungan.

- Advertisement -