NMAA News – PO Sumber Alam juga turut meramaikan acara Busworld South East Asia 2022 di JI EXPO Kemayoran. Disana, mereka justru tidak menampilkan kendaraan baru melainkan kendaraan model lama yang dipamerkan.
“Dua bis ini dipamerkan sebagai contoh bis klasik yang masih bisa digunakan sebagai kendaraan umum dan menunjang aktifitas harian,” ucap Agustine alias Onie selaku Manajemen Wisata PO Sumber Alam. Kamis (10/6/2022).
Ada Mitsubishi Fuso R Series 470 lansiran 1963 milik PO Sumber Alam. Meski sudah berusia lebih dari 50 tahun, bus ternyata masih bisa menempuh jarak ratusan kilometer. Bus Fuso 1963 milik PO Sumber Alam disebut merupakan salah satu generasi awal Mitsubishi Fuso yang masuk ke Indonesia pada awal era 1960-an. Pemilik awal dari bus tersebut adalah Satuan TNI Angkatan Udara di Malang, Jawa Timur.
Bus berkelir abu-abu ini merupakan bus tipe mesin belakang buatan tahun 1963. Dapur pacunya dibekali mesin diesel tipe 6DB1 berkapasitas 8550 cc dengan tenaga maksimum 165 PS dengan penggerak 4×2 enam roda. Transmisinya masih tipe manual. Mulai dari komponen rangka bodi, bodi, kaca, lampu-lampu, sampai kaki-kaki di bus ini boleh dibilang masih utuh. Bus ini juga masih bisa dijalankan normal layaknya bus pada umumnya.
Bus Dodge yang beredar di Indonesia saat itu adalah Dodge D500 dan Dodge D600 dengan chasis lebih panjang. Bus Dodge ini menggunakan mesin bensin 6 silinder yang bertenaga hingga 140 hp. Namun ada juga bus Dodge yang menggunakan mesin V8 yang bertenaga hingga 212 hp. Tenaga dari mesin diteruskan transmsi manual 4 percepatan NP435 type full flotaing buatan Eaton.
“Bis ini dikendarai langsung ke Jakarta, tanpa towing. Karena kendaraan ini memang sehari-hari sehat dan digunakan untuk wisata,” tambah Onie.
Sebagai informasi, Heritage on Wheels adalah wisata sehari (one day trip) dengan destinasi kawasan bersejarah di Purworejo-Kutoarjo menggunakan bus klasik Dodge D Series. Fasilitas dalam tur ini antara lain bus vintage Dodge D Series dengan kapasitas seat maksimal 18 orang. Snack dan makan siang menu lokal. Serta merchandise kerajinan lokal dan pemandu sejarah. (VLD)